Kadang, ada gugusan kata-kata yang terlalu mudah untuk dihambur-hamburkan tanpa berfikir apa yang akan terjadi setelah itu, banyak mereka yang terlepas.
Kadangkala juga terlalu banyak dan rumitnya hanya untuk menyampaikan kalimat-kalimat yang membuncah didada yang memenuh sesakkan pikiran. Ketika terucap, entah mungkin salah penyampaian, salah susunan kata, si pendengar seperti tidak terima, langsung memotong pembicaraan, menyimpulkan sekenanya semaunya, mungkin marah, tersinggung, tanpa mau mendengarkan penjelasan selanjutnya.
Mungkin begitulah, konflik antara orang tua dan anak yang sering terjadi di kalangan kita, bahkan termasuk penulis sendiri, Terkadang orang tua memiliki jalan pikiran yang berbeda dengan anaknya, begitupun kami sebagai anak yang juga memiliki jalan pikiran yang tak sejalan dengan orang tua kami. Banyak konflik terjadi hanya tersulut oleh hal-hal kecil, hal-hal yang harusnya tidak menjadi besar, hal-hal yang hanya diakibatkan sebuah kesalahpahaman kecil. Rasa ego masing-masing pihak yang susah dicairkan pun turut menjadikan kerumitan dalam memecahkan masing-masing rasa.
Biar bagaimanapun kita sebagai anak akan tetap kalah, percuma membela diri, Orang tua lebih tahu. Meski kau ingin membela diri, meski kau ingin menyampaikan maksud yang bukan seperti yang ditangkap oleh orang tua, meski kau berusaha menjelaskannya lagi. Orang tua lebih tua, kau hanya anak kecil ingusan yang masih hijau yang belum puas makan asam garam pahitnya kehidupan dunia.titik.
Maafkan aku ma, maafkan aku yah.
Inilah anakmu dan segala kekurangannya, inilah anakmu dengan segala kapasitasnya. Inilah anakmu yang mungkin sampai detik ini masih belum bisa menjadi seperti yang kalian harapkan. Inilah anakmu yang takkan pernah mampu membalas jasa kebaikanmu. Inilah anakmu yang dalam diamnya, diam-diam mendoakan agar kalian selalu sehat, panjang umur, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Inilah anakmu yang masih sangat-sangat membutuhkan kalian. Inilah anakmu yang ingin membuktikan bahwa diri ini bisa sukses dan membahagiakan kalian kelak.
Mungkin aku terkadang egois, mungkin aku terkadang tidak mau mendengarkan apa yang kalian ucapkan, iya aku sudah dewasa tapi tidak cukup dewasa, masih labil. Mungkin juga terkadang aku melanggar kata-katamu ma, yah. Tapi.. tapi.. percayalah. I love you so so so much mom dad. :*
Dada ini semakin sesak saja rasanya, bulir-bulir air mata jatuh karena tak tahu lagi harus bercerita pada siapa, bahkan pada kalian para pembaca setiaku. Kadang hanya aku dan diriku yang mampu menterjemahkan apa yang kurasa. Terlalu rumit untuk diungkap, karena yang terjadi tak sekedar ini, karena yang dialami tak sesimple sebuah tulisan. Terima kasih, selamat malam. :')